Kamis, 20 November 2014

Narkoba

 


Narkoba menurut Wikipedia adalah singkatan dari narkotika dan obat/bahan berbahaya. Selain "narkoba", istilah lain yang diperkenalkan khususnya oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia adalah Napza yang merupakan singkatan dari narkotika, psikotropika, dan zat adiktif. Semua istilah ini, baik "narkoba" ataupun "napza", mengacu pada kelompok senyawa yang umumnya memiliki risiko kecanduan bagi penggunanya. Menurut pakar kesehatan, narkoba sebenarnya adalah senyawa-senyawa psikotropika yang biasa dipakai untuk membius pasien saat hendak dioperasi atau obat-obatan untuk penyakit tertentu. [butuh rujukan] Namun kini persepsi itu disalahartikan akibat pemakaian di luar peruntukan dan dosis yang semestinya.
Pada zaman sekarang ini penyebaran Narkoba sangat luas, mulai dari kalangan remaja, sampai ke kalangan orang yang sudah berumur. Apalagi penyebaran narkoba di kalangan remaja itu sudah sangat memprihatinkan. Dari yang pemakai/pecandu sampai ke pengedar itu banyak juga yang berasal dari kalangan remaja. Entah karna apa mereka bisa terjerumus ke dalam Narkoba tersebut. Berikut penjelasannya menurut saya :
-          Rasa ingin coba
Menurut saya alasan ini muncul karna mereka yang belum pernah memakai narkoba tetapi mereka berada di lingkungan yang sudah terdapat pemakai narkoba. Jadi lama kelamaan mereka terbawa juga ke dalam lingkungan yang sudah memakai narkoba tersebut , ya awalnya karena coba coba, tetapi lama kelamaan sudah menjadi pecandu.

-          Karena banyak masalah (Stress)
Menurut saya alasan ini sangat sangat tidak benar. Memang narkoba itu bisa membuat tenang dan lupa dengan masalah, tetapi ingat itu hanya jangka pendek atau hanya sesaat. Setelah itu ya masalah tersebut tetap akan muncul lagi , tidak akan hilang. Padahal banyak cara untuk bisa menyelesaikan masalah tanpa harus memakai barang haram tersebut.

     Di Universitas Gunadarma sampai sekarang masih bersih dari kasus narkoba, tetapi kalau melihat dari sisi banyaknya mahasiswa , pergaulan yang berbeda-beda  sangat tidak menutup kemungkinan peredaran Narkoba dapat masuk ke kampus. Peredaran narkoba di kampus itu sangat besar bisa terjadi. Mengapa? Karena faktor factor yang sudah dijelaskan sebelumnya. Yaitu coba coba dan banyak masalah. awalnya dari 1 orang yang memakai narkoba setelah itu merembet ke teman-teman dikampus dan akhirnya bisa juga menjadi pengedar di kampus. Dan terjadilah peredaran narkoba di kampus.

        Untuk di Universitas Gunadarma hingga saat ini masih belum ada peredaran narkoba di kampus Gunadarma. Dari situlah untuk mencegah masuknya peredaran Narkoba di kampus Gunadarma alangkah baiknya pengawasan harus semakin diperketat serta penyuluhan tentang anti Narkoba harus sering dilakukan. Dan jika ada hal hal mencurigakan yang bersangkutan dengan Narkoba sebaiknya cepat lapor ke pihak Kampus agar langsung ditindas.

        Tetapi jika nanti peredaran Narkoba sudah masuk ke kampus Gunadarma saran saya dari pihak Kampus harus cepat dan tanggap untuk menuntas habis peredaran tersebut dari yang pemakai/ pecandu sampai ke pengedar nya. Tetapi mudah-mudahan jangan sampai peredaran narkoba bisa masuk ke kampus tercinta kita Universitas Gunadarma.
     
      Sekian artikel dari saya tentang Narkoba, mudah-mudahan bermanfaat. #SalamAntiNarkoba   
     



Senin, 06 Oktober 2014

Ucapan Yang Tak Terlupakan

Di artikel ini, Saya ingin bercerita tentang masalah yang pernah saya alami. Ya, masalahnya adalah kegagalan saya menembus masuk universitas negeri. Awal cerita , waktu itu setelah lulus dari SMK saya ingin sekali melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi yaitu Kuliah,tepatnya saya ingin sekali kuliah di universitas negeri, selain keinginan saya kuliah di universitas negeri, ada salah satu faktor juga yang mendorong saya semakin ingin kuliah di universitas negeri yaitu keinginan  orang tua saya.
Langkah pertama yang saya lakukan untuk menembus masuk universitas negeri  adalah dengan mengikuti program SMPTN, di program itu saya memilih universitas negeri yg bertempat di jakarta sebagai target saya. Saya sangat antusias mengikuti program tersebut, tetapi allah belum menghendaki saya untuk masuk ke universitas negeri tersebut karna saya dinyatakan tidak lulus dalam program tersebut. tapi hal itu tidak membuat saya patah semangat untuk menembus universitas negeri.  
Langkah kedua yang saya ikuti untuk masuk universitas negeri adalah SBMPTN, ya, menurut saya program ini sangat sulit, karna di program ini saya akan dites di beberapa macam mata pelajaran, seperti MTK,IPA,bahasa inggris, dll. Saya sendiri pun tidak yakin dan minder bisa menembus program ini. Karna jujur basic saya dibidang yang akan dites tersebut termasuk sangat lemah. Saya semakin tidak yakin ditambah dengan tuntutan orangtua yang ingin sekali saya kuliah di universitas negeri.  Untuk menembus program ini orang tua saya menyuruh saya untuk mengikuti LES , awalnya saya menolak karna saya pikir biaya untuk les tersebut cukup mahal. Tetapi orang tua saya tetap mendaftarkan saya les. Saya menjalani les tersebut kurang lebih 1 bulan. Setelah menjalani les tersebut akhirnya saya telah sampai pada hari utama penyelenggaraan tes SBMPTN. 
            Dan setelah saya menjalani tes tersebut, seminggu kemudian barulah ada informasi untuk kelulusan SBMPTN. Ya, kali ini allah masih belum menghendaki saya lulus SBMPTN. Saya dinyatakan belum lulus. Hal ini yang memicu permasalahan antara saya dan orang tua saya, orang tua saya sangat kecewa, dan pastinya tentu marah kepada saya. Disaat itu saya mengalami tekanan batin yang cukup kuat,ditambah orang tua saya yang sekarang kurang merespon apapun yang saya ucapkan bahkan saya tegur pun jarang sekali direspon, saya mengerti itu, orang tua saya pasti sangat kecewa dengan saya.
Saya bingung bagaimana cara menyelesaikan nya, suatu hari saya coba menyapa orang tua saya lagi dan menagajak berunding tentang masalah kuliah saya, akhirnya orang tua saya pun merespon hal tersebut. Saat itu saya langsung menanyakan kepada orang tua saya, apakah ayah dan ibu setuju saya masuk universitas swasta ? , Ayah saya menjawab “ yasudah ayah setuju, mau diapakan lagi , tapi cari universitas swasta yang paling bagus, tapi ingat ayah ga akan Bangga kamu masuk universitas swasta walau sebagus apapun itu”. Dan saya menjawab “terima kasih ayah sudah setuju aku masuk universitas swasta”.
Dan akhirnya saya pun diterima di universitas swasta yang menurut saya dan orang tua adalah univeritas swasta terbaik yang bertempat di dearah bekasi. Tapi ada satu kalimat dari masalah ini yang belum bisa dilupakan  , yaitu ucapan ayah saya , “ayah ga akan bangga kamu masuk universitas swasta”. Yasudahlah, intinya tugas saya sekarang adalah membuat bangga kedua orang tua saya. Sekian cerita dari saya , terima kasih..